KEAJAIBAN PERNIKAHAN
~ Achi TM ~
Saya menikah di usia 22 tahun, saat menikah saya hanya menjadi penulis cerpen yang baru merintis karier. Tidak sedang bekerja di instansi mana pun. Saya pun belum mempunyai ijazah D3. Suami saya juga hanya seorang buruh pabrik, dia belum lulus kuliah dan penghasilannya pas-pasan. Saat itu….
Karena saya percaya bahwa dalam setiap pernikahan yang suci pasti akan ada yang namanya keajaiban. Oleh karena itu saya tidak ragu dan takut untuk melangkah menuju pelaminan. Meskipun orang tua sempat sangsi, teman-teman dan saudara sedikit mencibir, saya tetap pada pendirian saya. Benar saja, menjelang pernikahan saya ditawari seorang teman untuk menulis skenario untuk sebuah program TV swasta. Meskipun tidak punya pengalaman sama sekali di bidang itu tapi saya berani mengiyakan. Saya mau belajar dan mau bekerja keras. Penuh rasa syukur saya ucapkan, hanya dalam waktu dua bulan saya berhasil menulis 10 episode skenario stripping meskipun dengan revisi bolak-balik.
Saya sudah beranjak menjadi seorang penulis script tapi suami saya hanya menjadi buruh? Saya tidak peduli, meskipun terdapat perbedaan pendapatan yang besar di antara kami. Walau sesekali sempat cekcok mengenai hal ini tapi tidak membuat hubungan kami goyah. Setelah 2 bulan menikah, saya baru tahu kalau saya sudah hamil 2 minggu. Skenario stripping tetap harus disetor jam 5 pagi, untuk persiapan syuting sutradara. Saya pun tetap bergadang hingga jam 2 pagi dengan kondisi perut yang keram. Karena sudah tak kuat, saya berbaring. Saya bingung bukan main karena pimpro terus menerus menelepon. Bagaimana saya bisa mengetik sambil tidur? Sedangkan saya belum punya laptop saat itu.
Maka dengan sigap, suami saya mengajukan diri untuk melanjutkan skenario yang baru setengah jalan. Saya sempat sangsi tapi dia meyakinkan saya. Demi kesehatan saya dan bayi saya, ujar suami saya. Akhirnya saya bicara dan ia mengetik. Hal itu kami lakukan selama seminggu dan tanpa diduga ternyata suami saya bisa menulis satu naskah full tanpa bantuan dari saya. Saya dan semua keluarga takjub, karena suami saya tidak punya basic belajar menulis. Bahkan menulis puisi pun tidak bisa! Itu adalah keajaiban pernikahan yang sangat indah. Membuat roda perekonomian kami melaju ke atas dengan begitu cepat.
Saya terharu saat itu, ketika suami saya keluar dari pabrik dan memutuskan untuk menjadi penulis skenario. Ya… saya dan suami menulis skenario hingga saat ini. Hingga anak kami sudah berumur 3 tahun 3 bulan. Percayalah akan selalu ada keajaiban dalam sebuah pernikahan.
*dimuat di majalah Sekar, minggu pertama bulan November.
pingin mb...jadi penulis sekenario...ajari mb biar sukses kaya mb...dan selamat buat mb ya...untuk selanjutnya semoga tambah sukses
ReplyDeleteSilakan ikut kursus skenario gratis yang diadakan Rumah Pena dan Kelas Kecil ya :) lumayan buat pemanasan sebelum serius kursus ^_^ yuuk semangat mba!
ReplyDeletekeren, Achi. ^^ Teruskan perjuanganmu! :D
ReplyDeleteYa! Mari kita berjuang bersama-sama hehehe... ini memang perjuangan ^_^
ReplyDeletePermisi Numpang Promo
ReplyDeleteRefiza Souvenir menyediakan berbagai macam souvenir tasbih dan souvenir Buku Yasin cek katalog kita di www.refiza.com