Puisi : Riuh

Thursday, October 5, 2023

 Ayah 

Di sini ternyata terlalu riuh

Banyak kata puja puji melantun 

Saya profesor, saya anak ulama, saya cucu raja, saya dan saya. Semua kebanggaan semu terlempar di udara lalu sesak masuk ke dada. 


Aku bukan siapa-siapa ayah 

Aku hanya menjadi anakmu saja

Kamu yang selalu bilang ayah bukan siapa-siapa

Hanya hamba Allah yang berusaha berjihad melawan hawa nafsu. 


Aku juga ingin menjadi bukan siapa siapa itu ayah

Tapi rasa tinggi hati menjulang selangit

Sakit rasanya meruntuhkan ego

Ingin rasanya ikut riuh

Aku adalah begini aku adalah begitu

Ikut menjadi mulut-mulut yang basah oleh status dunia semata, di antara mulut-mulut yang ribut mengakui dirinya terhormat.


Lantas aku bungkam

Jariku gemetar menahan diri

Untuk apa aku ikut berisik ya, Ayah? 


Toh kelak hidup ini hanyalah penggalan sunyi di dalam tanah. Sepertimu yang telah damai bersama-Nya. Iya, kan Ayah? 

Tangerang, 5 okt 2023 

*ketika insecure merajalela


 
BLOGGER TEMPLATE BY Langit Amaravati