AKU DI SINI UNTUKMU [RAPUH]

Saturday, July 7, 2012


Sebuah cerita sangat mini [RAPUH]
By : Achi TM

Kamu bilang, kamu akan selalu ada untukku? Tapi sekarang kamu di mana? Saat aku meringkuk sendirian kesakitan. Menahan ngilu di hati dan perih di badan? Kamu bilang kamu akan selalu ada mendengarkanku. Tapi sekarang kamu di mana? Saat aku ingin bicara. Hanya angin yang berhembus membawa kata-kataku entah ke mana.

Di sini aku berkawan sepi. Duduk di antara ketiadaan. Aku ingin pergi ke suatu tempat yang antah berantah dan di sana tak perlu lagi bertemu kamu. Kamu yang selalu mengumbar janji, mengumbar kebahagiaan. Hanyalah seonggok daging berbentuk manusia yang penuh kemunafikan. Kamu bilang kamu akan membelaku, bahkan dengan nyawamu sebagai taruhannya. Tapi sekarang kamu ada di mana? Saat semua masalah membelengguku dan sigap menggorok leherku kapan saja mereka mau. Masalah yang membuat aku menangis dan terkurung oleh keterpurukan.

Aku tak mau begini.

Aku mau bangkit dan membuktikan pada dunia bahwa aku baik-baik saja. Tapi nyatanya tidak. Aku tidak baik-baik saja. Bahkan kamu juga tidak baik-baik saja. Aku kehilangan segala hal yang dapat membuatku tertawa. Aku kehilangan segala rasa yang bisa menciptakan gelak. Aku kehilangan semua rasa yang membuatku tersenyum bahkan aku kehilangan air mata. Di mana dia? Setidaknya biarkan aku menangis sedikit saja… ah tidak… semalam saja. Semalam suntuk sampai aku ngantuk, tertidur dan lupa bahwa kamu pernah memberikan seribu janji.

Aku tak mau begini.
Tapi aku sudah begini. Bagaimana merubahnya? Semua terbentuk oleh trauma. Trauma masa lalu yang jangankan kau! Aku saja sudah untuk merubahnya. Apakah kita bisa kembali ke masa lalu? Tidak! Kita hanya bisa hidup hari ini saja, detik ini, pada helaan napas ini. Bahkan kita tak tahu apakah di masa depan kita masih bisa saling bersua.

Aku cuma mau kamu duduk di sampingku. Merangkul aku dan mengatakan bahwa semua akan baik-baik saja. Apabila aku masih terus murung, jangan coba untuk memaksa aku tertawa. Biarkan aku murung, biarkan aku mendung nanti hujan juga akan turun entah pada awan kelabu yang keberapa. Asalkan kamu ada di sampingku, memelukku erat tanpa perlu menyalahkan apa salahku. Apa salah mereka. Biarkan saja kita terbelenggu oleh rasa ngilu. Asalkan kamu ada di sisiku.

Aku cuma mau kamu tahu aku tak butuh rentetan kalimat bijak. Motivasi dan segala macam basa-basi yang kata orang menyemangati. Percuma. Hatiku sudah terlalu biru. Cukup kau katakan kau akan selalu mendukungku. Kau selalu ada untukku. Kau tak akan pernah meninggalkanku kecuali maut mencerabut semua jiwa di badanmu.

Izinkan aku untuk bersedih malam ini. Besok. Lusa atau kapan saja entah itu. Jangan pernah bosan untuk tetap ada di sisiku. Karena yakinkanlah, aku akan baik-baik saja. Aku akan baik-baik saja. Sebesar apa pun badai perasaan ini mencabik-cabik ketenanganku. Sehebat apa pun petir, Guntur, halilintar mengoyak-ngoyak senyumku. Aku akan baik-baik saja.

Aku percaya aku akan baik-baik saja.
Karena Allah Maha Penyayang, bukan?

Maka kemarilah. Aku menunggumu datang. Kemarilah. Kelopak jemariku sudah merekah. Siap untuk menggamit lenganmu yang kokoh. Biarkan aku bergelayut di sana. Dengan manja dan penuh air mata. 

RUMAH PENA, 08 Juli 2012
*terinspirasi oleh lagu Bondan Prakoso (Ya Sudahlah)

No comments:

Post a Comment

 
BLOGGER TEMPLATE BY Langit Amaravati