Puisi -
Telaga Kering
Aku duduk di samping telaga yang kering
Menunggu ada air mengalir di sana
Tapi meski matahari telah surut
tak ada air yang memancar dari telaga itu
Esoknya aku pulang ke rumah
melihat dia duduk di kursi taman dengan kesibukannya melepaskan sulur-sulur yang merambati seluruh isi otaknya
aku mengajaknya bicara
tapi dia diam saja karena mulutnya penuh dengan duri
sekali dia bicara
aku terkena durinya
sakit
Dan besoknya aku kembali menemui dia
kuajak dia ke telaga kering
kujanjikan air mataku mengalir di sana
dia mengikutiku
di tepi telaga kering aku menangis
mengalirlah semua cerita duka-dukaku
serta luka luka yang terpendam lama
Sampai kemudian telaga itu tak lagi kering
Cahaya matahari membuat air mata di telaga itu berkilau
dia berenang di sana
mulutnya tak lagi penuh duri tapi penuh air mata telaga
sekarang mataku yang kering
begitu juga hatiku
- Achi TM -
No comments:
Post a Comment