(Mengisi Pelatihan Menulis di LKIP) Berpikir Dari Berbagai Sisi

Sunday, August 12, 2012

12 Agustus 2012, Gedung Community Center, Bandara Soekarno Hatta
Di depan 30 pelajar SMP dan SMA dalam pelatihan

Saya memegang sebuah tip-X berwarna merah dengan tutup warna putih. Saya angkat tip-x itu ke atas dan berkata, "Ayo... pikirkan dari berbagai sisi. Apa yang bisa teman-teman gali dari tip-x ini?"
Semua kasak-kusuk bingung tapi satu per satu lalu mulai angkat bicara.
"Kenapa tip-x itu warnanya harus putih?"
"Bagaimana cara membuat tip-x itu?"
"Mengapa tip-x itu harus dipegang?"
"Siapa yang pertama kali menciptakan tip-x?"
Dan segudang pertanyaan-pertanyaan lainnya yang memungkinkan kita untuk berpikir dari berbagai sisi. Berpikir bukan hanya tip-x adalah tip-x yang hanya berguna menghapus tulisan pena yang salah. Tapi juga menggali informasi dari berbagai sudut dari tip-x yang ternyata banyak sekali yang bisa digali. Lalu ada yang nyeletuk.

"Kak! Kenapa soal tip-x itu harus dipertanyakan?"
Nah! Ini dia pertanyaan yang ingin saya dengar. Maka dengan cepat saya menjawab.
"Pernah memegang sekotak tusuk gigi?"
"Pernaaah!" jawab mereka kompak.
"Biasanya tusuk gigi yang kalian lihat made in mana?"
"Made In Chinaaa!!!"
"Nah! Itu dia. Kenapa untuk tusuk gigi yang remeh saja kita harus import ke Cina? Karena orang kita kebanyakan malas mikir dari berbagai sisi. Tusuk gigi hanya dipandang sebagai tusuk gigi saja. Tidak berpikir bagaimana cara buatnya, kenapa bentuknya begitu? Bisakah dibuat tusuk gigi dari bahan lain dan sebagainya. Berpikir kreatif dibutuhkan oleh orang-orang yang mau berkarya. Berpikir dari berbagai sisi akan memunculkan kebiasaan berpikir kreatif. Bukan hanya kreatif dalam tulisan tapi juga bisa kreatif dalam membuat lagu, membuat film, produk dan lain sebagainya."

Peserta manggut-manggut. Insya allah semuanya paham. Aamiin.











                                    Sebelum menulis dengan emosi, peserta saya minta untuk berdiri.
                         Memejamkan mata dan mengenang hal-hal yang membangkitkan emosi mereka.





                                         Dalam pelatihan ini kita membuat brainstorming kata-kata
                           Dari kata yang ada, yaitu HATI, anak ini berhasil membuat paragraf yang menyentuh
                                   dan mendapatkan buku kumcer Kolase Season 2 dari RUMAH PENA.


                                   Games selanjutnya, semua peserta mencari pasangan.
                          Kemudian satu sama lain saling bercerita dan menggali informasi dari pasangan masing-
                    masing. Hasil galian informasi itu kemudian dituliskan dalam 2 paragraf yang menyentuh.
                                                                                 Good Job!

Rumah Pena, 12 Agustus 2012.
Achi TM
Butuh trainer menulis di sekolah atau kampus kamu?
Silakan kontak ke nomor Rumah Pena di 085643376193
Untuk pelatihan menulis cerpen, novel, non fiksi, cerita inspiratif, skenario FTV, serta pelatihan editing naskah.

1 comment:

  1. Pingin banget bisa menulis dengan tulisan yang bagus dan menyentuh, seperti Kak Achi.
    Kak, kira-kira lembaran-lembaran cerita yang sedang ingin saya buat menjadi sebuah cerita panjang ini, bisa tidak yah diterima oleh penerbit? bisa tidak yah di terima oleh pembaca dengan senang hati??
    Begitu banyak pertanyaan tentang itu kak.

    ReplyDelete

 
BLOGGER TEMPLATE BY Langit Amaravati