FTV The Virgin - Cinta Terlarang by : Achi TM

Saturday, January 14, 2012

Setiap peserta yang ikut kursus dengan saya pasti saya follow up :)
Insya allah, Allah pasti akan selalu memberikan banyak kesempatan untuk saya berbagi dengan teman-teman kursus di RUMAH PENA dan Women Script.
Ini adalah salah satu hasil skenario yang saya buat dan dibantu 2 orang alumni kursus rumah pena.
Selamat Menikmati.




Ingin ikut kursus skenario dan menulis bareng saya?
Silakan inbox fb : rumah pena (rumah_pena@yahoo.com)
atau sms ke 085643376193

LIPUTAN RUMAH PENA di Koran Satelit News

Sunday, January 8, 2012



Liputan RUMAH PENA di Koran Radar Tangerang (Satelit News)

  Senang sekali rasanya, karena hari Kamis kemarin, Rumah Pena disambangi oleh wartawan Satelit News. Yang membuat saya bangga adalah, kali ini yang diwawancarai bukan hanya saya seorang. Tapi juga beberapa anak didik RUMAH PENA yang sekarang sudah jadi pengajar dan bahkan siap meluncurkan novel-novel baru mereka. Di bawah ini adalah foto saya bersama tiga rekan RUMAH PENA lainnya. RUMAH PENA didirikan pada tanggal 16 April 2009. Saat ini sudah mencetak beberapa penulis cerpen dan buku seperti Avioleta Zahra, Dewi Muliyawan, Widuri Al Fath dan penulis skenario seperti Andhika Rahmadian Purnama dan kawan-kawan lainnya. 





Siapa yang mau jadi seperti mereka?
Yuk gabung di RUMAH PENA
Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Talenta RUMAH PENA
Gets Your Talent here
Kreatifkan Pikiranmu.

Biaya kursus dan pendaftaran bisa langsung sms ke 085643376193
Tersedia kursus Menulis Cerpen, Novel, Skenario dan Manga

Pengumuman BEASISWA SKENARIO GRATIS

Saturday, January 7, 2012

Alhamdulillah baru 4 hari buka pengumuman beasiswa menulis skenario bersama RUMAH PENA dan KELAS KECIL sudah ada 90 naskah dan peminat yang masuk ke email rumah_pena@yahoo.com.

Selama 1 hari akhirnya saya dan Sokat Rachman berembuk mengenai siapa yang berhak untuk bisa mendapatkan beasiswa ini. Penilaian didasarkan oleh : kemampuan calon peserta menulis cerita, seberapa besarkeseriusan peserta ingin jadi penulis skenario dan jam terbang. Tentu saja karena ini beasiswa untuk pemula jadi kami memilih peserta yang memang benar-benar masih awam dalam dunia skenario. 

Siapa sajakah 10 orang yang beruntung mendapatkan beasiswa dari kami? Berikut ke-10 orang itu : Silakan cek, siapa tahu ada nama Anda. 


1. Lingga S

2. Dhi Diera


3. Siti Cholifah


4. Kamilludin Azis


5. Siti Anisah


6. Reno Puti Bulan


7. Rizki Septina


8. Nenny Makmun


9 Adit Mulyana


10. Putri Nurbaiti



Selamat, ya, buat yang terpilih. Silakan konfirmasi alamat FB ke saya. Bisa langsung inbox dan akan dimasukkan dalam grup Rahasia Kelas Pemula Skenario.


Untuk yang lolos silakan inbox saya di FB untuk konfirmasi mengikuti workshop paling lambat Minggu 8 Januari 2012 lewat hari ini dianggap tak bersedia ikut dan tempatnya digantikan dengan peserta lain.

Buat yang belum beruntung, jangan berkecil hati. Terus semangat dan nantikan kabar pelatihan-pelatihan selanjutnya dari kami.

Salam 
Achi TM (RUMAH PENA)
Sokat Rachman (KELAS KECIL)

IKUTI PELATIHAN : MARKETING FOR WRITERS & BUSINESS

Thursday, January 5, 2012

Yang ikutan pelatihan ini akan dapat kesempatan menulis pengalamannya dalam bidang marketing : sebuah antologi (kisah inspiratif akan lahir : MOMPRENEUR :judul> pundi2 IRT, yang ikutan ga bakal nyesel akan dapat royalty dr buku ini, beda dengan antologi yg sdh ada....so jangan lewatkan ya,,,,segera daftar segera!

Apa tantangan di tahun 2012? Apa target di tahun 2012? Menjadi yang seperti saat ini atau menginginkan sebuah perubahan? Meraih cita-cita untuk menjadi lebih baik, tentunya. Bukan penulis yang hanya menulis karya-karyanya tetapi juga mejadikan karyanya mampu menembus pasar yang semakin kompetitif. Diterima pembacanya, dinikmati dan diapresiasi. Apakah ingin hanya tertinggal di belakang atau maju terus ? bagaimana caranya? Satukan idealisme dan realitas. Temukan jawabannya dalam Pelatihan 2 hari, pastikan langkah anda semakin mantaf di tahun 2012, menjadikan tahun 2012 untuk meraih semua mimpi....
IKUTI PELATIHAN : MARKETING FOR WRITERS & BUSINESS
1.Waktu   : Tgl 15 dan 16 januari 2012
                 Jam : 10.00 – 16.00
2. Tempat : Restoran Mirasari Kemang Jakarta
3. Topik : Hari 1 : Dasar2 marketing
seputar marketing buku dan royalti (bagaimana mengelola royalti agar bisa semakin menambah margin) dan peluang bisnis lainnya
               Hari 2 :Peluang Bisnis bagi Ibu (temukan peluang bisnis yang menghasilkan)
4.Biaya :Rp. 500.000
 Hadiah Langsung yg keren banget utk 5 pendaftar pertama dan diskon utk yg daftar dr tgl 1- 10 ian 2012, hanya 350rb saja...buruan jangan lewatkan kesempatan emas ini, dapatkan kesempatan & peluang manisnya...
5.Fasilitas : 1.hands out/materi
                     2. 2 x makan siang ( hari 1 & 2)
                     3. Goodie bag
                      4.Door prizes
                      5. Hadiah : 1 Novel  LOVE ASSET
                     6. Sertifikat
Investasi disetorkan melalui rekening :

a/n Dewi Kurniawati

BCA : 0711613551

BRI : 0339-01-032334-50-1

Peserta yang sudah transfer harap konfirmasi ke mbak Deka Amalia sms ke : 08567034845

Pendaftaran ditunggu sampai dengan tgl 12 jan 2012
Peserta dibatasi, bagi yg berminat dapat segera daftar & transfer
Bersama Mentor : Ayi Putri Tjakrawedana
Dengan segudang pengalaman :
Track Record :1. Pengajar bahasa Indonesia -Inggris di YAMAHA khusus para Japanese director n manager 1987-19882. Bekerja di Duty Free shop International Airport Soekarno Hatta 1988-19893. Bekerja di American Express Bank AMEX 1989-1992 (Jakarta dan Bali)4. Bekerja di hotel Grand Hyatt, Sahid dan Imperial Country Club tahun 1992-19945.
Bekerja sebagai penulis/wartawan/di berbagai media cetak tahun 1994 – 2002(SWA,Republika,Editor,Tiras,Tajuk,Prada,Orbit,Poster,femina)6. PT Saji Indonesia artist management (Tere,Audy,Valent) 2002-20047.
PT Tjakrawedana group bidang Outsourching 2005 – sekarang8. PT Tjakrawedana group bidang kuliner 2007 – sekarang9. PT Tjakrawedana group majalah Sosalita Indonesia 2010 – sekarang10. La Viva’s English Course for Kids 2007 –sekarang11. Women Script and C Oktober 2011 – sekarang12. Kementrian Pemberdayaan Perempuan 2009 – sekarang
13.Organisasi aktif :a. Women Script and Co ( 4 bagian)b. IWAPIc. HANURAd. ASWIPAe. ETT national journalistf. WomenBizIndg. FBWCh. ICWAi. Financial Clubj. Wine and Jazzy JakClubk. Perak 86l. Silverian Next Genm. SosIndCommn. etc
Jangan lewatkan kesempatan ini….
(daftar segera, peserta dibatasi)
Manajemen WSC

TESTIMONI Dari Alumni Murid RUMAH PENA

TESTIMONI DARI AVIOLETA ZAHRA, Alumni murid RUMAH PENA yang sudah sering dimuat di media seperti majalah Story, Tabloid Gaul, dan terakhir di majalah GADIS. Congrats!


*** 


Asyiknya Belajar di Rumah Pena
 Saya ini orang iseng. Iseng nulis, iseng baca buku, iseng ngutak-atik laptop sampai kena virus dan nge-hang. Salah satu keisengan yang amat saya syukuri adalah: iseng meng-add penulis cerpen yang ada di Majalah Story. Berawal dari itulah saya meng-add Ka Achi TM (Waktu itu cerpen beliau dimuat di Story edisi 04)


Satu keisengan saya lagi: jalan-jalan di notes teman, terutama penulis senior. Dan notes Ka Achi TM pun saya babat habis! Saat itu sekitar bulan November 2010, saya terpekik girang saat membaca notes tentang kursus menulis online di notes Ka Achi TM (Founder dan Owner Rumah Pena). Otak beku saya langsung berputar dan berpikir.


Wow! Ada kursus menulis online. Medianya Yahoo Messenger! Kayaknya keren, perlu dicoba. Selama ini saya hanya menulis urakan. Apa saja yang terekam otak beku ini langsung saya tulis tanpa berpikir itu jelek atau tidak. Saya butuh pembimbing. Dari situlah akhirnya saya mendaftar kursus online. Sebenarnya saya ingin mengikuti kursus tatap muka saja, khawatirnya kalau lewat media online 
penyampaiannya kurang maksimal. Tapi berhubung rumah saya jauuuuhh di pelosok hutan, akhirnya saya putuskan ikut yang online saja.


Dan ternyata Kursus online itu asyik juga. Dua jam pertemuan tiap minggu rasanya kurang. Kekhawatiran saya tentang penyampaian materi yang kurang maksimal ternyata salah. Saya bisa mengikuti kursus dengan baik. Walaupun kadang-kadang otak saya kembali nge-hang mendadak saat kursus, tapi Ka Achi TM berhasil mereparasi kerja otak saya lagi. Hehehe…Beliau juga meyakinkan saya agar tetap semangat dan optimis.


Yang paling saya suka selama kursus adalah menulis dengan batas waktu. Misal kita disuruh membuat deskripsi suatu tempat dalam waktu lima menit. Saya sangat menyukai itu. Tubuh saya rasanya seperti di getok palu, sakit. Tapi saya ingin segera menyudahi rasa sakit itu. Nah, entah kenapa setelah itu tangan saya lancer mengetik sendiri di atas keyboard.


Tiap satu minggu sekali diwajibkan menyetor satu tulisan atau mengerjakan satu pe-er. Terus terang ini memacu otak saya agar bisa membuat satu cerpen dalam waktu seminggu. Sebelumnya untuk satu cerpen, saya bias sampai berminggu-minggu atau malah molor panjang sampai beberapa bulan. Walaupun terkadang saya bandel dan tak menyetorkan cerpen dengan banyak alasan, Ka Achi TM tak memarahi saya. Beliau malah member motivasi yang lebih dahsyat lagi. Iya, amat dahsyat sampai saya terpukau dan tak menulis selama seminggu (yang ini jangan ditiru).


Tiga bulan itu terlalu cepat. Saya belum puas belajar. Saya ingin menimba ilmu lagi. Saya bakal kangen dengan kursus di YM setiap malam Jumat. Saya bakal kangen sama kritikan cerpen saya (saya bisa sampai tiga kali merevisi cerpen. Dan saya kangen suasana hati saat merevisi itu). Saya bakal kangen sama materi-materi itu. Ah, saya bakal kangen sama semuanya.


***


Siapa yang mau menyusul Avioleta Zahra untuk menjadi penulis cerpen di berbagai media massa?
Inbox FB : Achi TM, komen di sini atau langsung sms ke 085643376193

APEL YANG TERCECER

Tuesday, January 3, 2012

Ini tulisanku saat masih belajar membuat cernak tahun 2006 wah sudah 6 tahun yang lalu ^_^

APEL YANG TERCECER
~ Achi TM ~

            Di suatu desa yang sangat subur hiduplah seorang pemuda miskin bernama Alen. Dia malas bekerja. Setiap hari Alen hanya berjalan santai mengelilingi jalan setapak perkebunan warga sambil melihat-lihat ke bawah. Berharap ada uang jatuh dari langit atau hasil kebun yang tercecer. Ia selalu membawa keranjang kosong untuk diisi.
            Hampir setiap hari Alen menemukan ada beberapa tomat, cabai segar, buah apel, gandum, dan ketimun yang jatuh dari keranjang petani. Terkadang Alen juga menemukan beberapa keping uang emas yang sudah kotor. Hasil buah dan sayuran temuannya itu sering Alen jual ke pasar dengan harga yang sangat murah dan tentu saja membuat petani lainnya menjadi kesal karena dagangan mereka menjadi tidak laris.
            Alen juga tidak pernah membantu warga yang sedang kesusahan. Bila ada tetangganya yang meminta bantuan, Alen selalu meminta imbalan. Bila tidak diberikan maka Alen tidak mau membantu.
Suatu hari Alen mendapatkan banyak buah apel yang tercecer di jalan. Alen bersiul senang menuju pasar untuk menjual apel-apel itu ketika berjalan di sekitar perkebunan, Alen mendengar ada orang berteriak meminta tolong. Suara itu berasal dari pinggir parit. Alen berlari menghampirinya dan melihat ada seorang kakek tua yang terjatuh ke dalam parit.
            “Anak muda... tolong... tolong aku,” ujar kakek tua itu merintih kesakitan.
            Alen berpikir sejenak sambil mengusap dagunya kemudian dia bertanya. “Kalau aku menolong kakek? Kakek akan memberikan aku apa? Uang, buah, atau sayur?”
            “Aduh... kaki kakek sakit,” ringis kakek itu. Dia menatap Alen dengan iba. “Maafkan kakek anak muda. Kakek tidak punya apa-apa untuk diberikan pada kamu. Tetapi bila kamu mengeluarkan aku dari dalam parit ini, aku akan selalu mendoakanmu selalu sehat dan murah rejeki. Tolonglah anak muda... tolong aku....”
            Alen menggeleng cepat lalu melangkah pergi meninggalkan kakek tua itu yang masih kesakitan di dalam parit. “Enak saja! Memangnya doa bisa membuat aku kaya! Suruh saja orang lain menolong kakek!” ketus Alen.
            Kakek tua itu menangis dalam hati dan berdoa pada Tuhan agar Alen diberikan kesadaran. Keesokan harinya, Alen berjalan lagi di sekitar perkebunan. Di tengah jalan dia bertemu seorang anak kecil yang jatuh dari kuda. Kaki anak kecil itu berdarah dan kudanya juga terluka.
            “Kakak... kakak! Tolong kami! Tolong aku dan kudaku...” ujar anak kecil itu sambil tersedu, “aku dari desa sebelah, kak! Tolong kakiku berdarah sangat banyak.”
            Alen melihat kuda anak kecil lalu menjentikkan jari. “Baik, aku akan menolongmu, tapi kudamu harus diberikan padaku.”
            “Jangan!” bantah anak kecil itu, “kuda itu bukan milikku. Itu punya majikanku. Aku hanya ditugaskan untuk mengantarkan surat pada seseorang yang ada di desa ini.”
            “Wah... kalau begitu maaf. Aku tidak bisa membantumu,” jawab Alen angkuh, “lebih baik aku habiskan waktuku untuk mencari buah dan sayur di sekitar kebun ini daripada membantumu! Huh... rugi! Cuma bikin capek saja!” Alen pun pergi meninggalkan anak kecil itu.
Beberapa minggu kemudian desa Alen dilanda kekeringan. Pohon-pohon tidak lagi berbuah banyak dan sayuran banyak yang layu. Alen tidak menemukan sebutir pun buah dan sayuran yang tercecer di jalanan. Ia pun tidak menemukan sekeping uang pun. Padahal perut Alen sudah sangat lapar dan perlu diisi. Alen berjalan dengan sangat lemah ke arah pasar. Saat melewati balai desa Alen melihat banyak sekali warga berkerumun. Setiap orang yang keluar dari balai desa pasti membawa sekarung gandum dan sayuran. Alen bertanya pada salah seorang warga.
            “Siapa yang membagi-bagikan makanan di balai desa?” tanya Alen.
            “Seorang saudagar kaya raya dari desa sebelah, cepat ikut antri sebelum kehabisan,” jawab warga tersebut.
            Karena begitu laparnya, Alen berlari menuju balai desa dan menyerobot antrian. Dia tidak peduli banyak warga yang protes. Alen berlari menuju saudagar kaya yang sedang membagikan makanan. Namun betapa terkejutnya dia ketika melihat bahwa ternyata saudagar kaya itu adalah seorang kakek tua yang dahulu pernah jatuh ke dalam parit. Di samping kakek tua itu ada seorang anak kecil yang dahulu pernah jatuh dari kudanya. Keduanya pernah meminta tolong pada Alen namun Alen menolak.
            “Ke... kenapa kalian di sini?” tanya Alen gugup.
            “Oh... kamu anak muda yang waktu itu,” jawab si kakek, “maaf kamu tidak kebagian jatah makanan untuk saya bagikan.”
            “Iya, Alen! Kamu, kan, bukan petani. Jatah makanan ini hanya dibagikan untuk petani saja. Kerjamu, kan, hanya memungut hasil kebun yang jatuh!” celetuk seorang warga.
            “Kak,” anak kecil di samping kakek tua angkat bicara kepada Alen, “kakek ini adalah majikanku. Beliau adalah saudagar kain kaya raya di desa sebelah. Waktu mampir kemari beliau pernah dirampok dan dijatuhkan ke dalam parit. Dia kemudian ditolong oleh Kepala Desa. Waktu aku jatuh dari kuda, aku disuruh mengantarkan surat ucapan terima kasih kepada Kepala Desa.” Anak kecil itu menjelaskan. “Sekarang desa ini kelaparan dan Kepala Desa meminta tolong pada Tuanku untuk membagikan separuh rizkinya.”  
Alen menunduk malu. Ia teringat akan sikap malasnya dalam bekerja. Dan betapa kikirnya dia dalam menolong orang lain. Karena tidak kebagian jatah makanan, Alen keluar dari balai desa dengan tangan hampa dan menangis penuh penyesalan. Namun tiba-tiba kakek tua menghampirinya dan menyerahkan sekarung gandum dan seikat sayur.
            “Anak muda,” ujar kakek itu, “ketahuilah. Setelah kamu pergi, beberapa buah apel yang ada dalam keranjangmu jatuh ke dalam parit. Selama menunggu ada orang lain yang mau menolongku, aku sangat kelaparan di dalam parit. Dan berkat buah-buah apel yang jatuh dari dalam keranjangmu itu aku masih bisa bertahan.”
            Alen semakin malu untuk menatap wajah kakek tua itu. “Ta... tapi, kek, buah-buah itu sebenarnya bukan milikku. Itu adalah milik warga yang tercecer di jalan.”
            “Tapi kalau buah itu tidak kamu ambil maka aku tidak bisa memakan buahmu. Bila aku tidak makan maka aku tidak akan punya tenaga untuk bisa berteriak minta tolong. Kalau aku tidak teriak, Kepala Desa tidak akan bisa tahu kalau ada aku di dalam parit. Seandainya saat itu aku mati di dalam parit maka aku tidak bisa membagikan bantuan makanan kepada warga di sini.” Papar kakek tua itu bijak. “Meskipun sebenarnya perbuatanmu itu tidak terpuji tetapi aku harus tetap berterima kasih kepadamu.”
            Dengan hati yang sangat malu, Alen mengangguk dan memahami kesalahannya. Bagaimana seseorang yang pernah ia jahati ternyata menyimpan sisi baik dari dalam diri Alen dan tidak menyimpan dendam. Sejak saat itu Alen berjanji untuk bercocok tanam sendiri dan tidak mengandalkan buah-buah yang tercecer di jalanan. Dia pun menjadi lebih rajin menolong sesama tanpa meminta imbalan. Sampai kemudian Alen menjadi seorang pemilik perkebunan terbesar di negaranya dan menjadi orang yang sangat dermawan.

All About novel LOVE ASSET

Sunday, January 1, 2012

Love Asset Selama enam tahun saya bergelut dalam dunia tulis menulis, baru di novel inilah saya diberikan kepercayaan untuk menjadi seorang editor novel! Wow! Novel ini dibuat saat kami sama-sama melakukan kopi darat komunitas penulis perempuan. Di sana, terbetik ide untuk membuat sebuah novel berantai. Awalnya aku sempat ragu, bagaimana coba caranya bikin novel berantai? Tapi ide itu terus bergulir sampai akhirnya aku ditunjuk sebagai editor dan penyelaras isi.


                                                     Novel Love Asset cetakan kedua 

Oke... sekarang apa yang aku harus lakukan sebagai penyelaras isi? Tentu saja aku harus menyelaraskan isi 16 tulisan dari 16 kepala yang berbeda sehingga menjadi SATU NOVEL yang bagus dan berkualitas. Cks, kebayang, dong susahnya?

Kalau dibilang susah iya, tapi karena aku didukung penuh oleh suami dan 16 penulis lainnya, aku pun memutuskan untuk terus bertahan mengerjakan proyek ini. Kesibukanku sebagai penulis skenario pun harus kejar-kejaran dengan kesibukan mengedit novel. 2 Hari sekali, penulis akan mengirimkan bab 1, bab 2, lalu terus begitu sampai dengan ending. Nah, setiap penulis mengirimkan tulisannya aku wajib membacanya kemudian melihat garis besar cerita yang sudah disepakati bersama. Sesuaikah ceritanya dengan GBC? Sesuaikah karakter tokohnya dengan karakterisasi yang sudah disepakati juga? Sesuaikah gaya bahasanya dengan gaya bahasa bab 1?


                                           250 Eks Love Asset dalam launching terjual habis!

Yap! Karena ini adalah novel -bukan kumpulan cerpen- yang ditulis oleh 16 kepala maka sebisa mungkin semua orang harus mempunyai gaya bahasa yang mirip. Dan sebagai editor aku memutuskan gaya bahasa di Bab 1 harus menjadi panutan semua penulis. Karena sejak membaca Bab awal, pembaca sudah mempersiapkan diri untuk terus menikmati gaya tulisan yang seperti itu. Apabila mendadak berubah di bab 2 tentu saja pembaca akan mengernyitkan dahi bukan?


                                  Sebagian penulis Love Asset dalam launching novel Zara Zettira 

                                                  Novel Love Asset di tangan Zara Zettira ZR

Nah, kendalanya tak semua penulis punya kemampuan untuk mengikuti gaya bahasa seseorang. Di situlah aku turun tangan untuk menyamakannya. Minimal tidak terlalu jauh dengan gaya bahasa di bab 1. Nah, setelah aku mengecek semua cerita dari Bab 1 sd Bab 23, aku melempar kembali ke penulis untuk direvisi. Setelah direvisi dikirim balik ke aku lalu aku poles lagi. Menambal-nambal tulisan yang masih kaku, menambahkan konflik supaya lebih bernas, menyamakan karakter yang agak melenceng dan tentu saja mengedit EYD.


                                                     Liputan Love Asset di majalah Sekar

Fyuuh... ini ternyata bukan pekerjaan mudah. Hampir setiap malam aku tidur pukul 02.00 karena terkadang harus menunggu si penulis kirim revisian. Udah berasa emak-emak nunggu anak gadisnya pulang ^_^. Well... tapi ini sebuah pengalaman seru. Karena setelah selesai aku selaraskan dalam waktu 30 hari aku melempar semua novel ke penulis. Dan ternyata masih ada aja kekeliruan, ya maklumlah novel ini berjumlah 268 halaman A4. Dengan berbagai karakter kepenulisan. Menambalnya pasti tidak bisa sempurna. Tapi berkat kerjasama ke 16 penulis maka novel ini pun menjadi sempurna. Perfect!

Dengan bantuan dari manajer novel ini, mbak Ayi Putri maka novel ini pun mulai diproses untuk menjadi sebuah buku. Awalnya karena harus mengantri cetak di percetakan, kami pun mencetak 250 eks pertama dan terjual ludes dalam acara launching novel kami! Fantastis! Karena banyaknya permintaan, kami pun bergegas mengurus percetakan kembali dan kini Love Asset dalam proses cetak 10 ribu eks! 500 eks awal sudah habis melalui indent.


                                                       Promosi Love Asset di Radio D FM

Well! Ingin tahu bagaimana sinopsis singkat Love Asset? Kunjungi page Love Asset di Facebook dan dapatkan pengalaman seputar cinta yang berbeda dari biasanya. Ini bukan sembarangan kisah cinta, ini adalah perjuangan untuk mendapatkan cinta abadi. Karena cinta sejati tak akan pernah tertukar sekali pun oleh asset! 




Salam LOVE ASSET
Achi TM
Editor and Writer Love Asset

*ingin pesan Love Asset? Silakan sms ke 085643376193
Butuh editor dan penyelaras isi untuk novel yang sedang Anda buat? Silakan hubungi saya. 

BEASISWA GRATIS! BELAJAR MENULIS SKENARIO SELAMA 1 Bulan!


Berita gembira buat kamu yang suka menulis skenario!
Rumah Pena dan Kelas Kecil bekerja sama mengadakan Kelas Online Kursus Skenario Gratis!
Selama 1 Bulan!

Peserta terbatas! Hanya 10 orang saja.
Apakah Anda yang berhak mengikuti kursus skenario gratis ini?
Coba dulu tantangan kami!
Buatlah sebuah sinopsis cerita 1/2 halaman lalu tulis alasan kenapa kamu harus menerima beasiswa kursus menulis skenario?

Kirim jawaban kamu ke email rumah_pena@yahoo.com
Paling lambat tanggal 5 Januari jam 23.59 WIB. 10 Pemenang yang beruntung akan diumumkan tanggal 7 Januari dan langsung dimasukkan dalam GRUP RAHASIA.

Siapa pengajarnya?
Inilah dia...
Achi TM dan Sokat Rachman

Achi TM adalah penulis serial anak-anak dan puluhan FTV. Sokat Rachman, penulis puluhan naskah skenario sitkom seperti Coffe Bean, Cagur Naik Bajaj, Kejar Tayang dan lain-lain.

Tertarik?
Ayo tunggu apalagi! Buat sinopsis mini-nya lalu kirim!

Kapan lagii??????
 
BLOGGER TEMPLATE BY Langit Amaravati