Hai sobat semuanya, saya akan posting contoh sinopsis FTV yang dibintangi oleh Ridwan Ghany, berjudul Cinta Tanpa Koma. Sudah pernah ditayangkan di SCTV, di postingan lain akan saya kasih link youtubenya.
BTW, buat kamu yang mau kirim sinopsis FTV ke PH, bisa lho mempelajari sinopsis yang saya posting ini. Kalau kamu mau ikutan kelas gratis BIKIN SKENARIO FTV bersama ACHI TM, saya akan kasih tahu cara gampangnya... di akhir sinopsis akan saya bisikin. CEKIDOT dulu sinopsisnya.
***
Judul : CINTA TANPA KOMA
Penulis : ACHI TM
Naren (21th) tidak suka melihat ayahnya menikah lagi. Ia mengira ibu tirinya jahat pada dia. Ibu tiri Naren sebenarnya hanya tegas, menegur Naren yang malas-malasan. Menyuruh Naren membereskan kamar, mencuci piring dan tidak boleh pulang larut sebenarnya supaya Naren lebih mandiri. Ibu tirinya selalu menasehati Naren, sebagai perempuan harus bisa mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Naren beberapa kali adu mulut karena adik tirinya Gea (19th) tidak pernah disuruh melakukan apa-apa.
BTW, buat kamu yang mau kirim sinopsis FTV ke PH, bisa lho mempelajari sinopsis yang saya posting ini. Kalau kamu mau ikutan kelas gratis BIKIN SKENARIO FTV bersama ACHI TM, saya akan kasih tahu cara gampangnya... di akhir sinopsis akan saya bisikin. CEKIDOT dulu sinopsisnya.
***
Judul : CINTA TANPA KOMA
Penulis : ACHI TM
Naren (21th) tidak suka melihat ayahnya menikah lagi. Ia mengira ibu tirinya jahat pada dia. Ibu tiri Naren sebenarnya hanya tegas, menegur Naren yang malas-malasan. Menyuruh Naren membereskan kamar, mencuci piring dan tidak boleh pulang larut sebenarnya supaya Naren lebih mandiri. Ibu tirinya selalu menasehati Naren, sebagai perempuan harus bisa mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Naren beberapa kali adu mulut karena adik tirinya Gea (19th) tidak pernah disuruh melakukan apa-apa.
Di sisi lain, Naren jatuh
cinta pada Bima (21th), Naren selalu berusaha mendekati Bima tapi Bima cuek
banget sama Naren. Saat bapaknya keluar kota, Naren kesal saat disuruh mencuci
bajunya sendiri. Ia kabur dan pergi ke makam ibunya. Saat pulang dari makam,
kepala Naren pusing karena belum makan, ia pun tertabrak mobil. Naren
terpelanting jauh hingga berguling-guling di bebatuan. Wajahnya hancur dan
penuh darah, orang-orang mengangkatnya. Mobil yang menabrak Naren banting setir
kemudian menabrak pohon. Pengemudinya tidak dinampakkan, namun orang-orang
bilang pengemudinya tak sadarkan diri. Naren dibawa ke rumah sakit dan mendapat
perawatan, dari data diri Naren, petugas rumah sakit berhasil menghubungi rumah
Naren. Ibu tirinya dan Gea segera ke rumah sakit saat mendengar Naren
kecelakaan.
Dokter pun
bilang Naren mengalami koma. Roh Naren keluar dari raganya, Naren heran melihat
jasadnya sendiri. Ia belum mati. Tapi saat mau kembali ke dalam tubuhnya Naren
selalu terpental. Naren bingung, berkali-kali ia berusaha masuk, berkali-kali
ia terpental. Naren lalu keliaran di rumah sakit, berusaha bicara dengan
orang-orang tapi tak berhasil. Sebuah suara entah darimana berkata kalau Naren
bisa masuk ke tubuhnya kembali jika hatinya sudah tidak penuh perasaan
marah.
Naren kaget melihat Gea dan ibu tirinya menangis.
Ternyata mereka mengkhawatirkan Naren, tapi saat melihat bapaknya datang, Naren
berpikir ibu tirinya hanya sandiwara. Naren berusaha bicara pada bapaknya
dengan berbagai cara dan tingkah lucu, seperti memelorotkan celana sang bapak
atau menarik-narik dasi bapaknya. Tapi semua itu percuma. Naren bosan, ia hanya
duduk-duduk saja di sebelah bapaknya sampai pagi datang.
Naren lalu
pergi ke rumahnya, karena tidak bisa naik angkot karena tidak ada angkot yang
berhenti bahkan angkot melewati badan Naren begitu saja. Naren pun jalan kaki.
Tapi dia tidak merasa capek, Naren pun mulai iseng dengan mengerjai pedagang
asongan yang kaget dagangannya berterbangan. Naren juga merebut lollipop
seorang anak kecil hingga melayang-layang. Melihat anak kecil itu menangis
Naren malah tertawa. Tiba-tiba Andra (21th) merebut lollipop dari tangan Naren
dan mengembalikannya pada anak kecil. Andra memarahi Naren karena mengerjai
anak kecil. Setelah Andra pergi, Naren masih terbengong-bengong. Kok dia bisa
lihat gue? Pekik Naren. Ia lalu mengejar Andra dan mencegatnya.
Andra
memakai ransel dan membawa buku, hendak pergi ke kampus. Ia agak kesal
ditahan-tahan oleh Naren. Andra menjawab pertanyaan Naren dengan sebal : Ya
iyalah gue bisa ngelihat elo, kan gue punya mata. Akhirnya Naren berusaha
menjelaskan kalau dia sudah setengah hantu. Dia koma! Tapi Andra malah
menertawakan Naren. Naren kesal lalu menendang pantat Andra, Andra mengejar
Naren. Naren berlari sambil tertawa puas.
Andra
menyimak pelajaran di kampus dengan malas-malasan. Ia malah menulis surat cinta
untuk seorang perempuan bernama Arum. Saat dosen keluar kelar, Andra segera
keluar kelas untuk mencari Arum. Andra menunggu Arum keluar sambil memejamkan
mata untuk mengumpulkan keberanian. Saat ia membuka mata ternyata di depan
matanya ada Naren. Andra menjerit kaget, Naren tertawa. Andra berlari ke taman
kampus, Naren mengejar. Andra kesal lalu adu mulut dengan Naren. Naren hanya
ingin minta tolong pada Andra untuk mencari tahu bagaimana caranya dia kembali
ke dalam tubuhnya.
Andra juga
tidak tahu menahu. Naren hanya mengira-ngira, mungkin aku cuma penasaran dengan
orang yang menabrak aku. Mungkin kalau aku tahu siapa orangnya dan melepaskan
kemarahanku sama dia, aku bisa masuk ke badanku. Andra mengiyakan dan mau
membantu. Andra membuka tabletnya dan mencari
berita tentang kecelakaan di depan pemakaman. Andra bilang, identitas
pengemudinya belum diketahui tapi si pengemudinya masuk rumah sakit yang sama
dengan Naren. Naren mau pergi ke rumah sakit tapi hujan deras turun, anehnya
saat hujan, tubuh Naren susah bergerak. Andra pun takut kebasahan. Akhirnya
Naren berteduh di balai taman bersama Andra.
Mereka ngobrol
satu sama lain. Naren berterima kasih karena Andra mau membantunya, ia pun
menawarkan bantuan balik. Andra yang pemalu ingin supaya Naren menyelipkan
surat cintanya ke tas Arum. Naren pasti tak terlihat. Naren setuju. Naren lalu
mendekati Arum, ternyata Bima juga sedang PDKT sama Arum. Naren patah hati lalu
membuang surat Andra. Andra yang mengetahui suratnya dibuang malah marah sama
Naren. Naren minta maaf dan mencari surat itu asalkan Andra mau ke rumah sakit
untuk mencari informasi si penabrak.
Maka Naren
mencari surat dan Andra ke rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit, Andra heran
melihat mama dan papanya ada di sana. Andra berusaha mengejar mereka dan naik
lift tapi liftnya macet dan Andra malah susah keluar. Surat Andra ternyata
dipungut Arum dan dirobek-robek gadis itu. Naren kasihan sama Andra dan tidak
mau mengatakan sesungguhnya. Begitu berhasil keluar dari lift, Andra segera
mengejar mama papanya keluar rumah sakit tapi tidak ada. Andra heran,
seharusnya kan mama papa ada di luar negeri. Andra pun memilih pulang ke rumah.
Saat Andra ke rumah, rumahnya malah dikunci.
Andra
luntang-lantung di pos satpam kampus, Naren menghampirinya dan membohongi Andra
kalau suratnya kecebur parit. Andra dan Naren bosan kemudian memutuskan buat
jalan-jalan malam dengan menumpang losbak. Andra ingat kalau malam minggu, suka
ada kembang api dari sebuah mall. Mereka naik kea tap gedung dan nonton kembang
api berdua. Naren ketiduran di sudut gedung, sedangkan Andra duduk mematung di
sisi atap yang lain. Saat pagi Naren terbangun, ia melihat Andra sudah tidak
ada. Naren lalu melihat ke bawah, ia berharap bisa jatuh dari atap gedung dan
bisa kembali ke tubuhnya. Saat Naren jatuh ternyata Andra menarik tangan Naren.
Andra memarahi Naren, walaupun Cuma roh tetap saja Andra ngeri. Andra ternyata
beli makanan dan memberikannya pada Naren. Mereka sarapan berdua. Naren juga
heran kok dia bisa makan, ya?
Andra ke
rumah sakit lagi, tapi kali ini dia diabaikan oleh perawat. Naren mengirimkan
surat Andra lagi yang dibuat ulang oleh Andra. Tapi dirobek lagi oleh Arum.
Naren dan Andra sama-sama patah hati lalu berusaha menyembuhkan perasaan
masing-masing dengan saling stand up komedi. Naren mengajak Andra ke rumahnya,
kasihan kalau Andra tidur di atap gedung terus. Benar saja di rumah Naren hanya
ada Gea dan pembantunya. Naren heran melihat Gea selalu batuk-batuk saat
membersihkan debu. Ternyata dari ucapan pembantunya, Naren baru tahu kalau Gea
badannya lemah, gampang capek dan punya asma. Pantas saja dia lebih banyak diam.
Naren heran kenapa Gea dan pembantunya mengabaikan Andra juga, ya? Seolah-olah
Andra itu ngga ada. Andra lalu tidur di ruang tamu. Naren kembali ke kamarnya
dan hendak tidur tapi ngga bisa. Saat itu Gea masuk ke kamarnya membersihkan
kamar Naren meski batuk-batuk. Gea ngomong sendiri, sebenarnya dia ingin kenal
dekat sama Naren. Lalu Gea berdoa agar Naren cepat sadar dari komanya. Hati
Naren tersentuh.
Besoknya
Naren heran karena Andra tidak mandi dan berganti pakaian. Semua buku yang
dibawa oleh Andra juga sama. Andra mengajak Naren sama-sama ke rumah sakit,
Naren mengiyakan. Ternyata saat di rumah sakit, Andra diabaikan juga. Naren
mengajak Andra langsung naik saja ke lantai dua tempat Naren dirawat. Saat
melintasi sebuah kamar, Andra heran melihat mamanya keluar dari kamar itu.
Andra berusaha mengajak mamanya bicara tapi diabaikan. Saat papanya Andra
membuka pintu lebar-lebar, tak sengaja Naren melihat sosok pasien yang
terbaring di kamar itu. Wajahnya mirip Andra. Bukan itu adalah Andra! Karena
mama papa Andra menyebut-nyebut nama Andra. Andra ikut kaget dan masuk ke dalam
kamar. Naren ikut terkejut melihat nama pasien.
Kemudian
polisi datang untuk melihat kondisi Andra. Ternyata Andra adalah penabrak
Naren. Naren sebal melihat Andra lalu pergi. Andra mengejar Naren tapi Naren
sudah menghilang. Naren masuk ke kamar badannya dirawat. Di sana ia melihat ibu
tirinya merawat badannya dengan baik. Badannya di lap, rambutnya disisir, hati
Naren terenyuh. Ibu tirinya juga meminta maaf pada ayahnya Naren karena mungkin
terlalu keras mendidik Naren. Ayahnya Naren bilang kalau dialah yang meminta
ibu tirinya melakukan hal itu. Naren tak sengaja berdesis kalau ia memaafkan
ibunya. Roh Naren tiba-tiba ketarik ke badannya, separuh badan Naren masuk tapi
tak bisa seluruhnya. Sebuah suara misterius pun muncul lagi : kamu harus
memaafkan, Naren. Termasuk memaafkan orang yang sudah menabrak kamu.
Naren
segera keluar dari tubuhnya lalu mencari Andra ternyata tak ada. Andra ternyata
sudah siuman dari koma dan dipindahkan ke ruang rawat biasa. Naren mencari
Andra yang sudah siuman tapi Andra tak bisa melihatnya. Meski begitu, Naren
sudah memaafkan. Rohnya kembali ketarik ke badannya. Naren bisa sadar lagi tapi
ia kaget melihat wajahnya buruk. Naren mulai kangen sama Andra, begitu juga
Andra. Andra lalu pergi ke kampus Naren dan mencari Naren tapi tak ketemu.
Narenlah yang menepuk pundak Andra. Ia penuh dengan luka di wajah. Andra
senang, walaupun wajah Naren penuh luka dia tetap kangen sama Naren. ***
Gimana caranya ikutan grup belaar skenario FTV?
Cukup : Beli novel Achi TM berjudul Mr&Mrs Writer, posting struk pembelianya di IG Achi_TM
mention me.
Pendaftarann ditutup tgl 1 September 2016.