[Motivasi Menulis] Jurus Pena Mabok!

Saturday, March 10, 2012

Alkisah di sebuah negeri panda hiduplah seekor panda yang sangat gemuk. Di perguruan kungfu panda, semua panda mampu menguasai kungfu dalam waktu 1 tahun. Tapi si panda gemuk, sama sekali tidak bisa kungfu. Jangankan menendang dan melompat, untuk berjalan saja ia kelelahan karena tubuhnya sangat gemuk!

Tapi setiap hari, si panda gemuk selalu duduk di pinggir perguruan kungfu. Ia memperhatikan setiap gerakan yang diajarkan oleh gurunya, memperhatikan bagaimana kawan-kawannya melompat, memukul dan menendang. Semua itu direkam dengan baik oleh si Panda Gemuk. Hampir setiap malam, si Panda Gemuk melihat sang guru besar minum arak kemudian mengeluarkan jurus mabok.

Hingga suatu hari, sekawanan gajah hitam menyerang perguruan kungfu panda. Semua murid kungfu turun ke lapangan untuk bertarung. Adegan demi adegan seru terjadi, bahkan tak sedikit ada pertumpahan panda di mana-mana. Karena terdesak, guru besar perguruan pun turun tangan. Sayang kekuatan gajah hitam terlalu besar untuk itu. Karena tak ada lagi yang jago kungfu, perguruan pun mau diambil alih. Tapi si Panda Gemuk langsung mengambil arak milik guru besar dan minum sampai mabok. Dalam kondisi mabok itulah ia mengeluarkan semua jurus-jurus yang selama ini hanya ia rekam dalam kepala. Karena badannya yang besar tenaganya pun kuat. Beberapa gajah hitam jatuh. Hal itu membangkitkan semangat kungfu panda lainnya yang sudah loyo.

Ciaaaat... satu per satu kungfu panda bangun dan mengusir pasukan gajah hitam! Setelah semua damai, sang guru berkata pada Panda Gemuk :

"Hebat sekali kamu panda, kamu adalah pesilat instan! Ngga pernah belajar kungfu tau-tau jadi menonjol!"
Kata si Panda Gemuk : "Pak guru, setiap hari saya ikut belajar kok, saya memperhatikan jurus-jurus yang diberikan pak guru. Tapi sekarang saya baru sadar kalau saya ternyata bisa kungfu."

***

Dalam menulis, seringkali kita mendengar istilah penulis instan. Penulis yang ujug-ujug nerbitin buku, terkenal, dan tidak menulis dari bawah (baca : media). Tapi seringkali kita lupa barangkali para penulis instan itu sama dengan si Panda Gemuk. Setiap hari mempelajari proses menulis, setiap hari mengendapkannya dalam kepala. Setiap hari mencoba untuk menulis meskipun susah. Sampai suatu hari ada kesempatan yang membangunkan 'singa besar' dalam dirinya. Dan ia pun menulis!

Saat tulisannya tiba-tiba best seller, saat tulisannya tiba-tiba masuk media terkemuka, saat tulisannya tiba-tiba jadi buku, tak sedikit yang mencibir ia sebagai penulis instan. Tapi saya yakin, tak pernah ada yang instan di dunia ini. Bahkan girlband yang tiba-tiba menjamur pun ternyata sudah dikarantina selama satu tahun tanpa kita tahu.

Bisa jadi, di benak para penulis instan itu, mereka sudah belajar teori menulis dan mencobanya berkali-kali di kepala dan benak mereka. Mereka mengendapkan ide mereka bertahun-tahun. Mereka harus memutari jalan yang panjang sebelum akhirnya bisa menulis. Yang instan itu adalah penulis yang tak pernah belajar, yang tahu-tahu nyebur ke lautan tanpa ilmu berenang.

Semangat menulis siang ini dan jadilah penulis seumur hidup ^_^
NB : Jangan sekali-sekali nulis sambil mabok nanti bisa nabrak laptop. Penulis minumnya air putih ajah... sehat wal afiat dan halalan toyyiba heuheuehu....

~ Achi TM ~
Bukan Motivator 

No comments:

Post a Comment

 
BLOGGER TEMPLATE BY Langit Amaravati